Senin, 08 Juni 2015

Obat - Obat ANALGETIK DAN ANTIPIRETIK

Obat - Obat
A
NALGETIK DAN ANTIPIRETIK

Analgetika adalah zat-zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.

Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh.

Anti-inflamasi adalah obat atau zat-zat yang dapat mengobati peradangan atau pembengkakan.

Mekanisme Kerja

      Berdasarkan penghambatan biosintesis prostagandin (PG)
      PG akan dilepaskan bila sel mengalami kerusakan
      Analgetik menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG2 terganggu

Inflamasi

      Gejala inflamasi: rubor, kalor, dolor, tumor dan functio laesa
      Selama inflamasi, mediator yang dilepaskan: histamin, bradikinin, leukotrien, dan PG
      Secara in vitro, prostaglandin E2 (PGE2) dan prostasiklin PGI2) nanogram menimbulkan eritema, vasodilatasi dan aliran darah lokal

Nyeri dan Demam

      PG hanya berperan pada nyeri yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau inflamasi
      PG menimbulkan keadaan hiperalgesia, kemudian mediator kimiawi seperti bradikinin dan histamin merangsangnya dan menimbulkan nyeri yang nyata
      Suhu badan diatur oleh keseimbangan antara produksi dan hilangnya panas
      Alat pengatur suhu tubuh berada di hipotalamus
      Secara kimia diawali pelepasan pirogen endogen atau sitokin yang memacu pelepasan PG yg berlebihan

Efek samping

      Yang paling sering adalah induksi tukak lambung yang kadang-kadang disertai anemia sekunder akibat perdarahan saluran pencernaan

      Beratnya efek samping berbeda pada masing-masing obat

      Mekanisme terjadinya iritasi lambung yaitu Iritasi yang bersifat lokal, yang menyebabkan difusi kembali asam lambung ke mukosa dan menyebabkan kerusakan jaringan.  Iritasi atau perdarahan lambug yg bersifat sistemik melalui hambatan biosintesis PGE2 dan PGI2. Kedua PG ini banyak ditemukan di mukosa lambung dengan fungsi menghambat sekresi asam lambung dn merangsang sekresi mukus usus halus yang bersifat sitoprotektif

      Gangguan fungsi trombosit akibat penghambatan biosintesis tromboksan A2 (TXA2)

      Efek ini dimanfaatkan untuk terapi profilaksis trombo-emboli

      Gangguan homeostatik ginjal akibat penghambatan biosintesis PG

      Reaksi hipersensitivitas: rhinitis vasomotor, udem, urtikaria, asma bronkial, hipotensi

Penggunaan Obat pada Ibu Hamil

      Kategori A : obat-obat yang telah banyak digunakan oleh wanita hamil tanpa disertai kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk lainnya

      Kategori B : obat-obat yang pengalaman pemakaiannya pada wanita hamil masih terbatas, tetapi tidak terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh buruk lainnya pada janin

      Kategori C : obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada janin tanpa disertai malformasi anatomi, semata-mata karena efek obat didalam tubuh, umumnya bersifat reversibel.

      Kategori D : obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian malformasi janin pada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat irreversibel.

      Kategori X : obat yang telah terbukti mempunyai resiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap (irreversibel) pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat dalam kategori ini merupakan kontraindikasi mutlak selama kehamilan.

Penggunaan Obat pada Ibu Menyusui

      Kategori A     : Relatif aman
      Kategori B     : Membutuhkan perhatian
      Kategori C     : Tidak diketahui
      Kategori D     : Kontraindikasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar