Senin, 08 Juni 2015

RESPON PASIEN TERHADAP OBAT

RESPON PASIEN TERHADAP OBAT

Pendahuluan

Obat umumnya diberikan dalam dosis lazim
Bagi penderita lain, dosis lazim bisa menimbulkan efek toksik, atau tidak efektif
Berbagai faktor dapat mempengaruhi respons penderita terhadap obat

Kondisi Fisiologik

Anak
Faktor yang digunakan untuk menghitung dosis anak: usia, berat badan, luas permukaan tubuh (BSA)
Untuk perhitungan dosis, usia anak dibagi:
Neonatus (0-1 bulan)
Bayi (1 bl- 1 th)
Anak (1-5 th)
Anak (6-12 th)

Dosis dengan perhitungan BB dinyatakan dalam mg/kg. Perhitungan dosis anak berdasarkan BB sering terlalu kecil karena metabolisme anak lebih tinggi
Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak karena banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya dengan luas permukaan tubuh.

Neonatus Dan Bayi Prematur

Pada usia ini terdapat perbedaan respon terutama disebabkan belum sempurnanya berbagai fungsi farmakokinetik tubuh, yakni:
Fungsi biotransformasi hati (terutama glukoronidasi dan hidroksilasi) yang kurang

Fungsi ekskresi ginjal (filtrasi glomerulus dan sekresi tubuli) yang 60%-70% dari fungsi ginjal dewasa

Kapasitas ikatan protein plasma (albumin) yang rendah

Sawar darah-otak serta sawar kulit yang belum sempurna

Diperoleh kadar obat yang tinggi dalam darah dan jaringan
Terdapat peningkatan sensitivitas reseptor terhadap beberapa obat

Prinsip umum penggunaan obat pada neonatus dan bayi prematur:
n  Hindarkan penggunaan injeksi sulfonamid, aspirin, morfin, barbiturat

n  Untuk obat lain: gunakan dosis yang lebih rendah berdasarkan luas permukaan tubuh.

n  Tidak ada pedoman umum utk menghitung berapa besar dosis diturunkan, monitor respon farmakologinya

Usia lanjut
Penurunan fungsi ginjal merupakan perubahan faktor farmakokinetik terpenting
n  Perubahan filtrasi glomerulus 30% pada usia 65 th

n  Penurunan kapasitas metabolisme beberapa obat, berkurangnya albumin plasma, pengurangan berat badan, penambahan lemak tubuh

Perubahan faktor farmakodinamik
n   Peningkatan sensitivitas reseptor, terutama reseptor di otak

n   Adanya berbagai penyakit, banyak obat, risiko            interaksi obat


Prinsip umum penggunaan obat pada usia lanjut:

Berikan obat hanya yang betul-betul diperlukan

Pilih obat yang memberikan rasio manfaat-risiko yang paling menguntungkan dan tidak berinteraksi dengan obat lain

Mulai pengobatan dengan dosis separuh dari dosis lazim

Sesuaikan dosis obat berdasarkan respons klinik penderita

Berikan regimen dosis yang sederhana (idealnya 1x sehari) dan sediaan obat yang mudah ditelan

Penggunaan Obat pada Ibu Hamil

Obat dapat menimbulkan efek yang berbahaya pada janin bila dikonsumsi pada masa kehamilan.

Ini harus diingat ketika akan memberikan obat pada seorang wanita yang berada pada usia subur.

Selama trimester pertama, obat bisa menyebabkan malformasi kongenital (teratogenik) dan resiko terbesar berada pada minggu ketiga sampai minggu kesebelas kehamilan.

Selama trimester kedua dan ketiga obat bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fungsional janin atau berakibat toksik pada jaringan janin.

Obat yang diberikan segera sebelum atau selama persalinan dapat memberikan efek samping merugikan terhadap persalinan atau pada bayi yang baru dilahirkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar